Saat masih duduk di bangku SD, saya pernah mengikuti pelajaran seni rupa, dimana saat itu seluruh siswa dipersilahkan oleh guru untuk membuat sebuah karya. Nah, karya ini cukup unik karena media untuk melukisnya adalah kain putih, lalu cat warnanya dioles ke daun atau bunga yang sudah dibawa dari rumah.
Langkah selanjutnya, daun atau bunga tersebut ditempelkan ke atas kain dan ditunggu hingga mengering. Dari hasil karya tersebut, jadilah sebuah duplikasi bentukan daun beserta kerangka daunnya yang cukup tajam.
Ecoprint Makin Berkembang
Salah satu karya seni rupa inilah yang mengingatkan saya pada batik ecoprint yang kini sedang berkembang. Walaupun sedikit berbeda dalam proses pembuatannya, namun sama-sama menggunakan bahan alam sehingga lebih ramah lingkungan.
Dan hal ini juga mengingatkan saya pada sosok inspiratif Pemenang SATU Indonesia Awards 2022 di bidang kewirausahaan, Alfira Oktaviani. Ia sukses mengembangkan ecoprint karena kecintaannya pada seni & fashion.
Alfira Oktaviani Memanfaatkan Kulit Kayu Luntang untuk Ecoprint
Perkembangan bisnis Fira, nama sapaannya, cukup pesat dari waktu ke waktu. Hal ini disebabkan media ecoprint yang ia gunakan cukup unik, yaitu kulit kayu luntang. Atas dasar saran sang ayah yang merekomendasikan kulit kayu luntang yang cukup mudah ditemukan di Bengkulu.
Dengan perjuangan yang tak mudah, termasuk saat melakukan riset sejak 2018 bersama Kementrian, akhirnya Semilir Ecoprin, brand yang ia buat berkembang hingga mendapatkan penghargaan besar ini.
Memberdayakan Ibu-ibu dalam Memproduksi Ecoprint
Alfira Oktaviani terbukti meningkatkan kesejahteraan orang-orang di sekitarnya dalam pengembangan bisnisnya. Saat ini ada sekitar 10 ibu-ibu di Yogyakarta yang terlibat dalam proses produksi, diantaranya untk produk tas dan dompet. Alfira juga melestarikan kayu luntang di Bengkulu untuk menunjang bisnisnya.
Yuk Duplikasi Semangat Alfira Oktaviani!
Menurut saya pribadi, sosok Alfira Oktaviani
memang patut diacungi jempol. Perjuangan untuk mengembangkan bisnisnya tidaklah
mudah, namun ia mampu survive dan meraih penghargaan seperti sekarang.
Apalagi ia harus mengembangkan bisnisnya di Yogyakarta, sementara bahan bakunya ada juga yang berasal dari Bengkulu. Namun dengan semangat yang kuat, ia mampu mengalahkan letihnya untuk tetap berdiri dan bangkit walaupun sempat merasakan pandemi yang cukup melelahkan.
Nah sehubungan produk ecoprint, saya pribadi
cukup tertarik dengan produk maupun bisnisnya. Alasannya? Karena produk yang
dikembangkan Fira ini ternyata memiliki keunikan dan value yang tinggi. Apa
saja itu?
1. Harga jualnya tak murah
karena dibuat dengan tangan dan semua berasal dari alam.
2. Batik Ecoprint lebih
ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan alami. Ya,s eperti kulit kayu
luntang yang dipakai
oleh Fira ini.
3. Motif batik yang
dihasilkan unik sehingga
kecil kemungkinan ada dua motif kain yang sama persis dari
proses membatik ecoprint.
4. Pesaing belum banyak sehingga potensi pengembangan bisnis ini cukuplah kuat.
Nah, sekali lagi saya berikan applause untuk Alfira
Oktaviani dan selamat atas penghargaan sebagai Pemenang
SATU Indonesia Awards
2022 di bidang kewirausahaan. Semoga selalu menginspirasi banyak orang :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hi, terimakasih atas kunjungannya. Silakan bertanya atau berdiskusi dengan menulis di kolom komentar.